Penulis : Tias Satrio Adhitama |
Sidoarjo, pelitaprabu.com |
Sembilan konsultan hukum dan paralegal telah bersepakat mendampingi S korban asusila yang diduga dilakukan oleh oknum kyai Hidayatul Fuad Basayban selaku pengasuh pondok pesantren Al Mahdiy desa Pagerwojo Sidoarjo. Kesepakatan dilakukan di kantor hukum Gedung Graha 29 (KHGG29) yang beralamat di Perum Graha Blok B 27-29 desa Tropodo kecamatan Krian Kab. Sidoarjo.

Dilansir dari berita halojatim.co.id, Hendhi selaku ketua LSM Aliansi Arek Sidoarjo (ALAS) sangat bersyukur atas empati serta dukungan para Advokat. Dirinya sangat mengapresiasi sumbangsih para lawyer yang terketuk hati nuraninya tanpa biaya sepeserpun (30/06/2024).
“Harapan kami, tersangka mendapatkan vonis maksimal sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya. Kami juga menanti konferensi pers dari pihak kepolisian, bahkan bila perlu adakan gelar reka adegan saat dia melakukan perbuatan asusila terhadap santriwatinya. Mari kita kawal kasus ini agar korban dan saksi tidak menerima terror dan intimidasi” tegasnya
Kasus asusila yang menghebohkan Sidoarjo ini telah banyak mendapat perhatian banyak pihak. Masyarakat terus menunggu perkembangan kasus tersebut hingga hari ini. Menyusul info dari tim Bolone Abah Subandi (BAS), bahwa Subandi SH, selaku Plt Bupati Sidoarjo telah berkoordinasi dengan aparat dan instansi terkait mengenai persoalan yang meresahkan ini.
Haji Etar Ketua DPC PERADI SAI Sidoarjo saat dikonfirmasi menyatakan bahwa korban tindak pidana kekerasan seksual harus terus dikawal dan dilindungi, terutama dalam hak perlindungan kasusnya sebagaimana telah dijelaskan dalam UU No 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (30/06/2024).
“Sementara itu dalam kasus pencabulan ini termasuk dalam pasaal 4 ayat 2 UU TPKS dan Pasal 414 KUHP baru” jelas Etar dilansir dari kasuaritv.com.***