Berita  

Sejumlah Tomas Melawi Ajak Kompak Masyarakat Kawal APH Ungkap Kasus Bunuh Diri Anastasia (Alm)

banner 120x600

Penulis : Jesman Sianturi

Melawi | pelitaprabu.com

Sejumlah tokoh masyarakat (Tomas) lintas agama, lintas suku, tokoh pemuda kabupaten Melawi Prov. Kalimantan Barat, mengajak kompak mengawal pengungkapan kasus bunuh diri Alm Anastasia (38) Minggu 12/8/2024.

Pengawalan dimaksud, ketika kapan Kepolisian memulai penyelidikan atau bila pihak keluarga melaporkan hal ini untuk dipolisikan.

“Untuk sekarang ini, pihak keluarga belum bisa ditemui karena masih berduka”.

Namun, “Kami awal – awal mengajak masyarakat kompak mengawal, juga oleh dorongan masyarakat yang prihatin mendengar ikhwal peristiwa ini”

“Di Media sosial (Medsos) masyarakat Melawi tidak rahasia lagi bahwa bunuh diri Alm Anastasia dilatarbelakangi adanya intimidasi/ancaman melalui telepon selulernya”

“Memang kami belum pernah lihat dan membaca chat itu, Tapi isu ancaman penyebab alamarhum mengakhiri hidupnya, tidak rahasia lagi diperbincangkan di Medsos masyarakat Melawi”.

“HP almarhum dengar – dengar masih diamankan suaminya, sambung para Tomas itu”.

“Kami tidak ada hubungan keluarga dengan Alm Anastasia, baik dengan suaminya, kami mengajak masyarakat hanya karena simpati saja ketika meluas informasi penyebab bunuh diri almarhum karena diancam”.

Itu sebabnya kami bersepakat ajak masyarakat Melawi kompak mengawal bahkan mendesak aparat penegak hukum (APH) daerah ini bila dipolisikan pihak keluarga almarhum Anastasia.

Demikian sejumlah Tomas daerah itu kepada media ini ketika disambangi di sana (15/8) seraya minta nama – namanya tidak usah disebut .

Maklum pak, “situasi di kab Melawi ini pasca bunuh diri almarhum banyak diam masyarakat, lagi gara – gara laporan masyarakat Melawi ini di KPK mungkin berimbas ke Pilkada, rawan pak”, ujar mereka kemudian.

Namun para Tomas ini janji, akan kabari pihak keluarga dan suami Alm Anastasia supaya terbuka kepada awak media.

“Tunggu agak tenanglah (suami korban-red) baru kita kabari nanti niat para media”, ucap mereka kompak.

Sekedar mengingatkan pembaca pelitaprabu.com bahwa almarhum Anastasia adalah staf dan bendahara Biaya Operasional Kesehatan (BOK) di UPTD Puskesmas kecamatan Ella Hilir Kab Melawi.

Bahwa sejak tahun 2023 lalu, terendus DAK -BOK di Puskesmas itu salah gunakan sehingga menjadi atensi Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Barat.

Bahwa dalam perkembangannya kasus BOK tersebut oleh Kejati Kalbar masuk tahun 2024 telah memeriksa 15 saksi salah satunya almarhum Anastasia.

Kemudian, dengan diperiksanya almarhum Anastasi sebagai saksi dengan kapasitasnya sebagai bendahara BOK ada rumur beredar bahwa Anastasia telah menyebut nama – nama kepada penyidik Kejaksaan.

Nama – nama orang yang pernah berhubungan langsung dengan alamarhum Anastasi sebagai kapasitasnya bendahara BOK.

Rumor itu kemudian sebut, salah satu dari orang – orang tersebutlah di duga kuat yang mengancam almarhum.

Tak berapa lama almarhum Anastasia dinyatakan meninggal oleh pihak RSUD Kab Melawi 12/8/2024, masyarakat Melawi anti korupsi di Jakarta menandatangani kuasa kepada Kamaruddin S.H, M.H,

Isi surat kuasa antara lain, untuk melaporkan Bupati Kab Melawi Dady Sunarya Usfa Yursa ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan korupsi 200 M lebih, sebagiamana diungkapkan Kamaruddin dalam Tiktok @ publik – update 12/8/2024

Bahwa, sejak Dua peristiwa itu, Bupati Dadi Sunarya telah meresponnya dengan narasi – narasi mengancam masyarakat Melawi yang menurutnya menuduhnya korupsi.

Misalnya dengan menyebut, ” jangan membangunkan harimau yang sedang tidur”

Kita liat nanti, “apakah saya yang tumbang atau orang itu”

“Apa yang disebutkan dalam medsos itu, saya akui ada yang benar dan ada yang salah”

Respon ini Bupati Dadi sampaikan di pembukaan Festifal Seni dan Budaya Melayu ke 2 tahun 2024 di area Terminal Bus antara kota kab Melawi 13 Agustus 2024 ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *