Berita  

Nanang : ” Diduga Kondisi Alam Buat Turap Sg Ana Sintang Rebah”

Matrial Turap |Bangunan penyangga rebah | Turap yang rebah 80 - 1 M
banner 120x600

Penulis : Jesman Sianturi

Sintang | pelitaprabu.com

Turap penahan banjir di Rt 3 Desa Sungai Ana kecamatan Sintang – Kalbar rebah.

Kejadian tersebut (rebah – red) tepatnya saat hujan deras pada 18 Juli 2023 lalu.

Tak lama pasca rebah Turap yang terbuat dari beton bertulang itu viral, kemudian muncul sejumlah pertanyaan yang dialamatkan kepada kontraktor dan pemerintah.

Dimana kemudian beredar informasi bahwa ternyata peristiwa rebahnya Turap Sg, Ana, setelah sudah diserahkan kontraktor kepada pemerintah.

Atau dengan kata lain, Turap yang rebah tersebut tahun 2023 tidak lagi tanggungjawab kontraktor karena sudah diserahkan sebelum kejadian.

Hal ini di sampaikan Nanang, Manager proyek Turap Sg Ana saat disambangi media ini di Sg Ana (8/10)

Nanang kemudian mengakui bahwa pihaknya sering diberitakan media seolah lalai dalam pekerjaan ini.

Namun sambung Nanang, “pemerintah buktinya tidak menghukum kontraktor bahkan memberikan pekerjaan lanjutan 2024”.

Kembali ke soal turap
yang rebah, Nanang tidak beran menjawab media ini karena katanya sudah ranahnya pemerintah.

Namun, mengenai titik – titik turap yang rebah antara 80 – 1 M saja, katanya, tanpa menyebut berapa meter yang rebah.

Didesak mengenai informasi di dalam pemerintah dan konsultan mengenai penyebab rebahnya turap, Nanang akhirnya buka informasi juga.

Bocoran yang Nanang dengar setelah kejadian kemudian diadakan penelitian oleh sejumlah insiniur, infonya ditemukan ada pergerakan tanah disekitaran pondasi turap.

Hanya, penyebab pergeseran tanah yang dimaksud oleh para insiniur itu tidak diketahui oleh Nanang, penyebabnya dan bagaimana hal itu bisa terjadi.

“Untuk lebih jelasnya, silahkan ke pemerintah pemilik proyek”, saran Nanang lagi.

Tapi, Nanang sebut, “kuat dugaan rebahnya turap penyebabnya bisa kondisi alam, bisa juga oleh adanya aktivitas lain oleh manusia terkait pergeseran tanah”.

Mengenai matrial Turap dan finishing pekerjaan, Nanang menjelaskan bahwa, “Turap yang terbuat dari beton bertulang besi ukurannya 32 x 55 Cm, panjang 12 M”.

“Turap ditumbuk menggunakan alat penumbuk hingga masuk dasar Sungai antara 8 – 9 M”.

“Turap saat ditumbuk untuk memastikan tegak lurus menggunakan waterpas”.

Sedangkan sarana untuk mendukung pekerjaan itu pihaknya memiliki, 3 exavator, mobil truk serta tongkang.

Dibagian darat, akan ditimbun dengan pasir sungai dan di atas bangunan turap dibuat jalan setapak ukuran 1.35.Cm.

Masih mengenai penanganan turap yang rebah itu, saat ini pihaknya (Nanang -red) sedang bangun penyangga supaya turap tidak semakin rebah.

“Kami belum mendapat info mengenai langkah mengatasi turap yang rebah ini”, kata Nanang

“Sambil menunggu perintah, kami dilapangan fokus dulu mengerjakan proyek tahun 2024 Rp 17.M”.

“Pekerjaan yang sama, bangun Turap 300 M, timbunan pasir, 1 unit Steger, 2 unit jembatan bangun minor”, jelasnya.

Untuk sekedar diketahui pembaca pp.com bahwa pembangunan Turap di Sg Ana Kec Sintang Kalbar, senilai Rp 24.500 M bersumber dari APBN 2023.

Proyek tersebut melekat di Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Prov Kalbar.

Proyek tahun 2023 tersebut dikerjakan PT. Gelora Sarana Langgeng Pontianak Kalbar.
termasuk tahun 2024 ini senilai Rp 17.M

Ide proyek ini muncul disaat Kab Sintang beberapa tahun lalu dilanda banjir besar, masyarakat banyak mengalami kerugian.

Namun, ketika pembangunan turap ada “masalah” diketahui masyarakat, berharap supaya peristiwa alam tidak dimanfaatkan para pihak korupsi, pesan warga Sg Ana yang hari – hari menyaksikan pembangunan Turap di sana ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *