Penulis : Yudi Garuda |
Banyuwangi, pelitaprabu.com |
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) andalan Presiden Prabowo Subianto kini resmi dimulai di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin, 3 Februari 2025. Sebanyak 1.005 porsi makanan dibagikan ke empat sekolah, yakni SMPN 2 Rogojampi, TK Miftahul Falah, TK Kartika, dan SDN 3 Karangbendo.
“Dengan dimulainya program ini, diharapkan anak-anak Banyuwangi mendapatkan akses gizi yang lebih baik dan memiliki semangat belajar yang lebih tinggi,” kata Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), saat meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Dalam kunjungannya, Zulhas mengapresiasi kebersihan dan sistem pengelolaan dapur. Ia juga mengecek mobil khusus yang digunakan untuk mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.
“Ini keren, penataannya rapi dan bersih. Ada tempat khusus untuk makanan basah dan kering. Saya lihat dapur di Banyuwangi sudah memenuhi standar,” ujar dia.
Zulhas menegaskan bahwa dapur ini telah memenuhi standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Dia memastikan dapur tersebut telah siap untuk mengolah serta mendistribusikan makanan sehat bagi anak-anak sekolah di wilayah Banyuwangi.
“Semua sudah sesuai standar, dan saya melihat Banyuwangi siap melaksanakan program Makan Bergizi Gratis. Terima kasih kepada Ibu Bupati dan seluruh pihak yang telah bergotong royong menyukseskan program ini,” katanya.
Selain meninjau dapur utama, Zulhas juga menyaksikan langsung distribusi makanan di SMPN 2 Banyuwangi. Ia berinteraksi dengan para siswa dan mengajak mereka untuk memahami komposisi menu yang telah disusun berdasarkan standar gizi.
“Ada yang mungkin kurang suka dengan menu tertentu, seperti sayur. Tapi semua ini sudah ditakar sesuai kebutuhan nutrisi. Jadi, harus tetap dikonsumsi,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyatakan kesiapan daerahnya dalam mendukung pelaksanaan program MBG. Menurutnya, selain meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Pasokan bahan makanan bisa dioptimalkan dari produk lokal, sehingga petani, UMKM, dan peternak di Banyuwangi juga ikut merasakan manfaatnya. Ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Banyuwangi.***