Penulis : Tim |
Pasuruan, pelitaprabu.com |
Perayaan ulang tahun SMAN 1 Purwosari yang seharusnya menjadi ajang kebersamaan dan kebanggaan bagi siswa justru menuai polemik. Sejumlah siswa dan orang tua mengeluhkan adanya pungutan biaya yang dianggap memberatkan dan bersifat memaksa.
Berdasarkan laporan yang diterima, acara HUT sekolah bertajuk AMCOS 41 ini mengharuskan seluruh siswa membayar iuran sebesar Rp100.000, terlepas dari apakah mereka berpartisipasi atau tidak. Selain itu, terdapat juga opsi tiket VIP seharga Rp150.000 dengan fasilitas tambahan berupa minuman dan snack. Panitia AMCOS 41 menekankan bahwa pembayaran ini wajib dilakukan oleh semua siswa, bahkan mereka yang tidak berniat mengikuti acara.
Salah satu siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan keresahannya. “Awalnya tahun lalu hanya Rp80.000 dan masih bisa diterima. Tapi sekarang naik jadi Rp100.000, dan yang ikut atau tidak tetap harus membayar. Jika tidak membayar, kami diancam akan dipanggil oleh wakil kepala sekolah,” ujarnya.
Keluhan lain datang dari siswa kelas 11 yang sebelumnya dijanjikan keringanan karena adanya kegiatan studi kampus. Namun, kebijakan tersebut tiba-tiba berubah dan mereka tetap diwajibkan membayar dengan sistem DP 50% terlebih dahulu. Meskipun ada opsi keringanan, potongan yang diberikan hanya Rp20.000, yang dinilai masih terlalu membebani.
Tidak hanya untuk acara AMCOS, pungutan juga terjadi dalam bentuk lain, seperti SPP tahunan sebesar Rp400.000 dan uang gedung.
Salah satu penerima KIP (Kartu Indonesia Pintar) juga mengungkapkan bahwa meski biaya sekolahnya seharusnya sudah ditanggung, ia tetap diwajibkan untuk menyumbang ke siswa lain. “Setiap mendekati ujian, kami diwajibkan membayar berbagai iuran. Jika tidak, kami tidak akan mendapatkan kartu ujian yang berisi password dan akun ujian,” kata seorang siswa lain.
Bukti percakapan yang beredar menunjukkan bahwa panitia AMCOS aktif menagih iuran dengan nada yang dianggap sebagai pemaksaan. “Kami memahami adanya biaya kegiatan, tapi yang menjadi masalah adalah sistemnya yang terkesan memaksa. Bahkan, kami diancam akan dipanggil oleh wakil kepala sekolah jika tidak membayar,” tambah seorang siswa lainnya.
Siswa merasa seolah dikejar-kejar untuk segera melunasi pembayaran sebelum batas akhir, dengan ancaman dikenakan biaya tambahan jika membayar secara On The Spot (OTS) pada hari H acara.
Terkait AMCOS 41, panitia acara sebelumnya telah mengumumkan bahwa pembayaran tiket dapat dilakukan hingga akhir Januari, dengan tiket reguler seharga Rp100.000 dan tiket VIP Rp150.000 yang mencakup minuman dan snack. Namun, hal ini tetap menuai keberatan di kalangan siswa dan orang tua, terutama karena adanya sponsor dalam acara ini.
“Kami mendengar bahwa acara sudah mendapat sponsor, tapi anak-anak tetap diwajibkan membayar. Ini seperti ajang mencari uang, bukan sekadar perayaan sekolah,” ujar seorang orang tua siswa.
Polemik ini menimbulkan perdebatan di kalangan siswa dan orang tua, yang berharap agar perayaan ulang tahun sekolah di masa mendatang bisa lebih transparan dalam hal pendanaan serta tidak membebani siswa dan wali murid.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah terkait keluhan yang disampaikan oleh siswa dan orang tua.***