Penulis : Bambang H|
Lamongan, pelitaprabu.com |
Konsolidasi DPC Pelita Prabu Kabupaten Lamongan sekaligus menjadi ruang diskusi merespon momen Pilkada mendatang. Menarik jika diskusi atmosfer politik Jawa Timur menjadi diskusi tersendiri, pasalnya tiga Srikandi Jatim siap berlaga merebutkan kursi Gubernur. Termasuk jika berbicara mengenai fenomena Pilkada di Kabupaten serta Kota di Jawa Timur.
Pada satu kesempatan, Prabowo Gibran sebagai pemenang kontestasi Presiden dan Wakil Presiden mengamanatkan untuk penciptaan iklim politik yang kondusif. Termasuk jika berbicara mengenai konstelasi politik yang bersih dari anasir korupsi.
Di sela-sela acara Konsolidasi DPC Pelita Prabu Kabupaten Lamongan (08/09/2024), Tias Satrio Adhitama, S.Sos.I, M.A, sebagai Ketua DPW Pelita Prabu Provinsi Jawa Timur menegaskan bahwa pilkada adalah pemilihan secara demokratis untuk menemukan pemimpin yang ideal dan loyal kepada kepentingan masyarakat.
“Korupsi adalah musuh bersama, harapan munculnya pemimpin-pemimpin daerah yang anti korupsi adalah mendesak. Mewaspadai paslon terindikasi korup untuk merebut kekuasaan adalah wajib dihadang dan jangan dipilih” ulasnya.
Lebih lanjut saat dikonfirmasi mengenai wacana pilkada, ia tegas menyatakan bahwa dinamika politik terkadang masih menjadi ruang konsolidasi bagi sisa-sisa kekuatan anti demokrasi.
“Pelita Prabu sebagai relawan loyal Prabowo Gibran menegaskan akan terus menjadi mata dan telinga keduanya. Gerakan anti demokrasi dapat dicontohkan seperti tindak korupsi untuk memperkaya diri” tambahnya.
Pada akhir wawancara, pria yang sehari-hari berprofesi menjadi akademisi ini mengatakan bahwa masyarakat jangan asal-asalan mendukung dan memilih pemimpin. Baginya masyarakat harus berdaulat penuh memberi mandat kepemimpinan kepada orang yang tepat serta society oriented.***
