Penulis: Hasyim Asy’ari|
Pasuruan, pelitaprabu.com |
Ormas Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Markas Cabang Kabupaten Pasuruan, di bawah kepemimpinan Sutikno, kembali menyoroti persoalan serius yang hingga kini belum tertangani secara optimal: tingginya angka pengangguran di Kabupaten Pasuruan, meskipun wilayah ini dikenal memiliki banyak perusahaan besar dan menengah.
Sutikno, selaku Ketua LMPI Marcab Pasuruan, mempertanyakan kondisi paradoks yang terjadi. “Pasuruan ini kaya akan industri dan perusahaan. Tapi kenapa masih banyak warga kita yang menganggur? Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya saat ditemui di sela-sela kegiatan sosial LMPI, hari ini.
Lebih dari sekadar menyuarakan kritik, LMPI Pasuruan juga bergerak aktif dalam misi sosial. Salah satu upaya yang saat ini tengah digencarkan adalah penyaluran tenaga kerja melalui pembinaan masyarakat terdampak pengangguran. Namun Sutikno menegaskan, ini bukan sekadar aksi spontan.
“Bukan hanya sekadar penyaluran, tetapi sebuah operasi terencana yang dirancang untuk meringankan beban ekonomi masyarakat dan mencegah munculnya tindak kriminalitas yang dipicu oleh desakan ekonomi,” jelasnya.
Program pembinaan ini telah menunjukkan hasil positif. Banyak warga binaan yang sebelumnya terjebak dalam kesulitan ekonomi kini mendapatkan kesempatan kerja yang layak. Wajah-wajah mereka yang semula diliputi kegelisahan kini menampakkan harapan baru, semangat, dan optimisme untuk menatap masa depan.
LMPI berharap, sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan ormas bisa lebih diperkuat ke depan agar ketimpangan sosial akibat pengangguran bisa ditekan. “Kalau perusahaan-perusahaan di Pasuruan mau membuka diri dan lebih peduli terhadap tenaga kerja lokal, saya yakin pengangguran bisa ditekan secara signifikan,” pungkas Sutikno.***
