Penulis : Bintang Asvian|
Sidoarjo, pelitaprabu.com |
Dinamika dalam momen kampanye jelang Pilkada Sidoarjo menarik untuk dicermati. Terdapat dua paslon yang akan berlomba menuju kursi kepemimpinan Sidoarjo. Pertama Paslon BAIK (Subandi – Mimik) dan kedua Paslon SAE (Iin – Edi).
Keduanya sama-sama didukung oleh partai politik, termasuk dukungan datang dari relawan. Menarik membahas dinamika relawan, salah satunya eksistensi Bolone Abah Subandi (BAS) yang bergaris jelas berada di pihak Paslon 1 BAIK.
Gerbong relawan bisa disebut sebagai barisan rakyat non parpol, bisa disebut sebagai kekuatan pro demokrasi yang dilahirkan dari masyarakat. Relawan BAS sudah sejak awal tahun membersamai dan mendorong Subandi untuk percaya diri maju sebagai calon Bupati Sidoarjo.
Dorongan tersebut muncul menyusul Operasi Tangkap Tangan ( OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Ahmad Muhdlor Ali selaku Bupati ketika itu.
Mengenai ini pemerhati situasi sosial politik Sidoarjo yaitu Tias Satrio Adhitama, S.Sos.I, M.A mengatakan bahwa keberadaan BAS bukan relawan yang dikonstruk secara instan (05/10/2024).
“Ada tahapan-tahapan yang sudah dilalui dan ada proses pergulatan politik yang berlangsung selama ini” bebernya.
BAS adalah mesin branding politik untuk kedirian Subandi. BAS selama ini menjadi corong, penyambung lidah dan kepanjangan tangan dari sosok Subandi yang pernah menjabat Wakil Bupati Sidoarjo tersebut.
“Maka melihat positioning BAS hari ini dapat dilihat sebagai relawan yang berpengaruh dengan basis jelas di setiap kecamatan maupun kelurahan/desa di Sidoarjo” ujar lelaki yang sehari-hari mengajar di kampus UINSA Surabaya ini.
Lebih jauh, lelaki yang tinggal di Sukodono ini terus berharap agar BAS terus bisa mewarnai, menginspirasi, menjadi terdepan dan memimpin kesadaran massa dalam dinamika politik saat ini hingga Pilkada dilaksanakan di 27 November kelak.
“Agenda BAS untuk terus menjadi mesin kampanye yang efektif untuk mengawal demokratisasi hingga terus menyuarakan perlawanan pada kejahatan korupsi yang tiga kali menimpa tiga Bupati Sidoarjo” tambahnya.
Sebagai salah satu mesin pemenangan Paslon 1 BAIK (Subandi – Mimik), BAS telah melakukan koordinasi dengan tim pemenangan BAIK.
Diskusi mengenai BAS ini berlangsung gayeng dan mengalir. Ada beberapa harapan yang disampaikan oleh lelaki yang kerap disapa Pak Dosen ini,
“Segala kekurangan dan kelemahan harus cepat dideteksi untuk ditemukan solusinya. Hendaknya branding BAS harus memiliki akurasi dan terukur goalnya, termasuk jika bicara memenangkan hati rakyat” pungkas lelaki yang pernah kuliah di Fisipol UGM Yogyakarta ini.***
”
