Indeks
Berita  

GASAK Menyoal Kroni Koruptor Hingga Cabup Turunan Koruptor.

Deklarasi Gerakan Anti Korupsi

Penulis : Rio Adhit |

Sidoarjo, pelitaprabu.com |

Kemenangan rakyat Sidoarjo ditandai dengan ikhwal tertangkapnya Bupati Sidoarjo pada awal Mei 2024 yang lalu. Karir Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor tersebut harus berakhir di penjara karena tersandung kasus korupsi dana insentif ASN BPPD Kabupaten Sidoarjo. Hal ini sudah jamak dibahas dalam banyak pemberitaan media massa di Indonesia.

Ketika itu gabungan masyarakat Sidoarjo benar – benar menjadi bukti bahwa persatuan rakyat adalah senjata ampuh untuk menumbangkan kuasa korup. Rakyat adalah pemilik kekuasaan tertinggi adalah benar. Kepala daerah, aparat, wakil rakyat dan sebagainya adalah subjek yang diberi mandat oleh rakyat. Jika melanggar maka rakyat berhak memecat atau menurunkannya dengan tidak hormat.

Ketika awak media pelitaprabu.com menemui Tias Adhi sosok Koordinator Gerakan Arek Sidoarjo Anti Korupsi (GASAK) sebagai salah satu wadah pro demokrasi yang ada di Sidoarjo. Pada kesempatan jumpa ngobrol di Sukodono Sidoarjo, ia menyatakan bahwa GASAK adalah bagian dari gerakan rakyat yang akan turut serta memastikan iklim berdemokrasi akan terus sehat, kran kebebasan berpendapat berserikat meluas, atmosfer toleransi kondusif dan bersama aktifis lainnya akan menjadi pengawas roda pemerintahan Sidoarjo (23/06/2024).

“Sebuah komitmen dan tanggung jawab moral kami selaku orang Sidoarjo. Bukan bermaksud sok pahlawan tapi karena kebutuhannya memang mendesak ketika itu”

Dari sekian banyak aliansi gerakan rakyat Sidoarjo, GASAK terlahir menyusul terjadinya tindak pidana korupsi yang menimpa Bupati Sidoarjo. Gerakan ini bersama wadah progresif lainnya meletakkan diri untuk berlawan pada ketidakadilan termasuk dalam perkara korupsi.

“Tertangkapnya Gus Muhdlor Bupati Sidoarjo adalah bukti bahwa tidak ada istilah orang kebal hukum, siapapun dia dan dari latar belakang apapun” ungkapnya.

Lebih lanjut ia menyatakan apresiasinya pada kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat Sidoarjo untuk menangkap pelaku kepala daerah korup.

“Sebulan yang lalu GASAK sudah berdeklarasi untuk mengawal pemerintahan Sidoarjo bersih. Kita semua tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi dan lagi. Bahkan kroni – kroni Bupati koruptor harus bersiap-siap dijemput paksa untuk diprodeokan” ulasnya ketika ditanya mengenai kemungkinan kroni-kroni yang ikut menikmati hasil korupsi Bupati Sidoarjo.

Momen Deklarasi GASAK Untuk Sidoarjo Berbenah

Mengenai momen Pilkada pada tahun ini, ia berharap agar semua calon yang hendak ikut kontestasi Pilkada 2024 harus mawas diri dan berhati-hati untuk tidak mengikuti jejak khilaf senior-seniornya.

“Termasuk calon bupati atau calon wakil bupati dari keturunan koruptor atau punya saudara pernah punya rekam jejak kesandung korupsi, hemat saya lebih baik tahu diri dan mengundurkan diri dari pencalonan. Apa tidak punya malu?. Ayolah kita semua berbenah, sudah capek kita sebagai warga Sidoarjo melihat tontonan koruptor-koruptor muncul dari kisah kepala daerah Sidoarjo. Semua agama menghukumi korupsi adalah kerja maling dan pelakunya wajib dihukum berat karena akan membawa dampak buruk bagi posisi rakyat” ujar pria yang berprofesi sebagai akademisi di salah satu PTN keagamaan di Surabaya ini.

Exit mobile version