Indeks
Berita  

Harga Bahan Pokok di Jombang Masih Belum Stabil Usai Lebaran, Pedagang Mengeluh Sepinya Pembeli

Penulis : Fina Nahwa Firdausi |
Jombang, pelitaprabu.com |

Pasca perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Jombang, Jawa Timur, masih menunjukkan ketidakstabilan. Beberapa komoditas mengalami penurunan harga, sementara yang lain justru melonjak, menyebabkan kebingungan di kalangan pedagang dan pembeli.

Di Pasar Tradisional Peterongan pada Rabu (9/4) pagi, harga cabai rawit turun menjadi Rp70.000 hingga Rp72.000 per kilogram dari sebelumnya Rp100.000 hingga Rp110.000 saat Lebaran. Cabai merah besar juga turun menjadi Rp40.000 per kilogram dari sebelumnya Rp50.000 hingga Rp60.000. Tomat kini dijual seharga Rp8.000per kilogram, turun dari Rp12.000.

Namun, tidak semua harga bahan pokok mengalami penurunan. Bawang merah naik drastis menjadi Rp44.000 per kilogram dari sebelumnya Rp30.000. Daging ayam tetap tinggi di kisaran Rp32.000 per kilogram, dan daging sapi bertahan di angka Rp115.000 per kilogram. Telur ayam juga naik menjadi Rp24.500 hingga Rp25.000 per kilogram dari sebelumnya Rp22.000 hingga Rp23.000.

Rofi’ah, seorang pedagang di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa fluktuasi harga ini berdampak pada penurunan jumlah pembeli.

“Sejak Lebaran, pembeli berkurang karena harga tidak menentu. Kami berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga,” ujarnya.

Sementara itu, Nanik, seorang pembeli, menyatakan bahwa dia harus lebih selektif dalam berbelanja akibat kenaikan harga beberapa komoditas.

“Harga sayuran mulai turun, tapi telur dan daging malah naik. Kita jadi harus atur-atur belanja supaya tetap cukup,” katanya.

Situasi ini menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menstabilkan harga bahan pokok pasca Lebaran agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali normal.***

Exit mobile version