Sintang, Kalbar | pelitaprabu.com
Dua bulan terakhir ini warga kecamatan, desa di kabupaten Sintang – Kalimantan Barat, mengunggah konten jalan rusak di Tiktok seolah tak ragu netizen merespon positif atau negatif
Tujuannya memang cukup jelas yakni supaya masyarakat di kecamatan, desa lain mengetahui, terutama pemerintah daerah itu sendiri.
Sayangnya, konten itu dengan narasi yang disisipkan terkesan mendesak pemerintah sekarang membangunnya segera, tanpa menyinggung pemerintah sebelumnya.
Ini konten – konten jalan rusak jelas sangat tidak mendidik, ujar Juana (31) yang juga warga kecamatan Tempunak kepada pp.com (18/9)
Juana menyebut, seharusnya warga yang mengunggah konten jalan rusak seperti yang terjadi di kecamatan Tempunak Hulu mestinya turut dijelaskan kondisi itu warisan pemerintahan siapa.
Termasuk kerugian apa saja yang dialami desa – desa disana akibat kondisi itu.
Sebab, pemerintahan sekarang (2025 – 2030) baru tahun ini bekerja membangun dengan anggaran prodak Pemerintah – DPRD tahun 2024.
Artinya, pemerintah sekarang masih menjalankan / menggunakan anggaran yang diputuskan pemerintah sebelumnya, lanjutnya.
Jadi, jika mau jujur buat konten jalan rusak untuk kedepan tidak terulang kembali, sebaiknya yang mengunggah sebutkan tahun berapa terakhir pembangunan di ruas jalan itu, konstruksi apa dan siapa kontraktornya.
Agar terang benderang lagi, sebutkan dewan perwakilan daerah itu yang duduk di DPRD Sintang, apa yang diperbuatnya selama lima tahun lalu.
Dengan demikian masyarakat tidak menilai konten mengkultuskan pemerintah lama, DPRDnya, sementara faktanya, pembangunan di era pemerintah 2020 – 2024 hampir semua jalan kabupaten di kecamatan tak ada yang genah.
Termasuk kontraktor nakal, bahkan Kades banyak yang tanda kutif bermasalah tapi jarang di proses hukum, ada kesan dilindungi pemerintah 2020 – 2024.
Dengan mengungkapkan jujur fakta itu dalam konten maka pemerintah sekarang pastinya akan benahi keluhan tersebut dan, sungguh – sungguh bagun infrastruktur yang berkualitas.
Pada dasarnya kita semua masyarakat impikan infrastruktur, jalan – jembatan yang berkualitas agar roda perekonomian dari dan ke daerah itu lancar, termasuk pendidikan dan pelayanan kesehatan utamanya, beber Juana.