Penulis: Hasyim Asy’ari|
Pasuruan, pelitaprabu.com|
Pemandangan tak sedap terekam di ruas Jalan Raya Sukorejo – Bangil, tepatnya di wilayah Oro-Oro Ombo, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, pada Kamis pagi (19/6/2025) sekitar pukul 09.12 WIB. Sebuah truk sampah dengan kondisi rusak parah, bernopol N 8164 SP, melintas dengan muatan berlebih dan terbuka, menyebabkan sampah tercecer ke jalanan serta menebarkan bau menyengat.
Truk tersebut tampak melewati jembatan tol dengan pagar kawat besi di sekelilingnya. kendaraan ini tidak layak operasi dan tak memenuhi standar kebersihan dan keamanan dalam pengangkutan limbah.
Kondisi ini memicu kemarahan warga dan pengguna jalan. Banyak yang menilai Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasuruan telah lalai dalam melakukan pengawasan terhadap armada pengangkut sampah.
“Kami minta Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo segera bertindak tegas. Truk seperti itu mencemari jalan dan merugikan masyarakat. Kalau dibiarkan, ini akan jadi kebiasaan buruk,” tegas Haris, warga yang merekam kejadian.
Haris menambahkan, kendaraan dalam kondisi tak layak seharusnya tidak diberi izin beroperasi. Selain membahayakan, bau busuk dan sampah berceceran merusak kenyamanan warga yang melintas.
“Sudah lama seperti itu. kadang sampahnya jatuh ke tengah jalan. Kami resah, apalagi ini lewat banyak pemukim warga,” tambah seorang warga lain yang enggan disebut namanya.
Masyarakat mendesak agar DLH Pasuruan segera mengevaluasi kelayakan seluruh armada truk sampah yang beroperasi di wilayah tersebut. Mereka juga meminta dilakukan penertiban dan peremajaan kendaraan agar memenuhi standar laik jalan dan ramah lingkungan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak DLH Kabupaten Pasuruan maupun pihak terkait mengenai keberadaan truk dalam kondisi tak layak tersebut.
Namun tekanan publik terus menguat. DLH dinilai tidak menjalankan fungsinya secara maksimal dan seolah tutup mata terhadap armada yang sudah tidak layak beroperasi.
“Kalau pemerintah daerah, terutama DLH, tidak segera bertindak, berarti memang ada pembiaran. Ini bukan hanya masalah estetika, tapi juga soal kesehatan dan keselamatan pengguna jalan,” ungkap seorang wartawan lokal.
Kondisi armada pengangkut sampah yang rusak dan tak terurus tak hanya memperburuk citra pengelolaan kebersihan di Pasuruan, tetapi juga mengundang pertanyaan soal komitmen pemerintah daerah terhadap pelayanan publik.
Kini masyarakat menanti langkah nyata dari Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. Penertiban dan perbaikan sistem pengelolaan sampah menjadi PR besar yang harus segera dituntaskan demi lingkungan yang bersih, sehat, dan manusiawi.