Indeks

PT Megasurya Diduga Membuang Limbah di Kali Porong

Penulis : Hasyim Asyari|

Mojokerto, pelitaprabu.com|

 

Pabrik kertas daur ulang, PT Megasurya Eratama Ngoro mojokerto, diduga kuat telah merusak ekosistem Sungai Brantas. Pabrik ini menggunakan bahan baku sampah impor di Jawa Timur dan membuang limbah cair yang kembali merusak Sungai kali Porong. Pabrik tersebut membuang limbah cair tanpa pengolahan. Hal itu menyebabkan pencemaran serius di Sungai porong, salah satu sungai terpenting di Indonesia.

Berdasarkan pantau awak media pelitaprabu.com terlihat ada aliran buangan limbah cair berwarna cokelat dan berbusa pada selasa 27 Agustus 2024. Pabrik PT Megasurya Eratama (MSE), membuang limbahnya secara terang-terangan dan tanpa proses pengolahan pada selasa 27 Agustus 2024.

Pembuangan limbah ini menyebabkan sedimentasi di sungai, membuat air sungai keruh, dan membunuh ikan di sekitar lokasi pembuangan yang berfokus pada pelestarian ekosistem air.

Hasil pemantauan menunjukkan peningkatan pencemaran yang signifikan pada Agustus 2024. Awak media meyakini pencemaran ini berasal dari limbah cair dari pabrik yang membuang langsung ke sungai tanpa pengolahan yang memadai.

“Kami menemukan bahwa pabrik ini diduga membuang limbah cair langsung ke Sungai kali Porong tanpa pengolahan yang memadai. Tindakan ini sangat mengkhawatirkan karena dapat merusak ekosistem sungai dan mengancam kesehatan masyarakat yang bergantung pada air dari sungai ini,” ujar awak media pelitaprabu.com.

Pencemaran ini merusak kehidupan air dan yang warga gunakan di kali Porong  akibat limbah cair dari PT MSE. Proses produksi mereka menghasilkan limbah cair beracun dan berbahaya yang berpotensi merusak sungai.

Limbah cair tersebut mengandung banyak padatan tersuspensi yang menyebabkan material mengendap di dasar sungai.

Pemerintah telah membiarkan pabrik perusak lingkungan ini beroperasi selama bertahun-tahun tanpa memberikan sanksi. Meskipun terbukti merusak ekosistem sungai.

Meskipun Pabrik yang membuang limbah merusak lingkungan terus beroperasi seolah-olah tidak ada konsekuensi.

Sungai Brantas merupakan sumber kehidupan bagi banyak orang. pemerintah dan pihak terkait segera bertindak untuk menghentikan pencemaran ini dan mengambil tindakan hukum yang tegas terhadap para pelanggar.***

Exit mobile version