Penulis: Hasyim Asy’ari|
Pasuruan, pelitaprabu.com|
Pondok Pesantren Terpadu Al-Yasini menggelar acara pelepasan santri pengabdian di aula utama pesantren yang berlokasi di Dusun Areng-Areng, Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan. Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, dihadiri oleh pengasuh pesantren KH. A. Mujib Imron, SH., MH., jajaran ustadz/ustadzah, Ketua Panitia M. Rizal Muhaimin, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Imam Wahyu, serta para tamu undangan lainnya, Sabtu (10/5/2025).
Dalam sambutannya, KH. Mujib Imron menegaskan bahwa Program Pengabdian Santri (P2S) merupakan bagian penting dari proses pendidikan di pesantren yang tidak hanya fokus pada keilmuan, tetapi juga pengamalan nilai-nilai sosial dan keumatan.
“Dengan bekal ilmu dan pengalaman yang telah diperoleh selama di pondok pesantren, kami berharap para santri pengabdian dapat menjadi agen perubahan di masyarakat dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa,” ujarnya.
KH. Mujib juga menambahkan bahwa santri tidak cukup hanya belajar di kelas, tetapi juga harus turun langsung ke masyarakat untuk menjadi motor perubahan sosial.
“Melalui P2S, kami ingin menanamkan semangat pengabdian, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak dini,” tambahnya.
Program Pengabdian Santri ini dirancang sebagai sarana pengembangan karakter, kepemimpinan, dan keterampilan sosial. Para santri akan menjalani masa pengabdian dengan berbagai kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, seperti pengajaran agama, pendidikan umum, pemberdayaan ekonomi, hingga pelayanan sosial.
Ketua Yayasan Al-Yasini, H. Jainudin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh santri telah mendapatkan pembekalan yang matang sebelum diterjunkan ke lokasi pengabdian.
“Mereka dibekali materi dakwah, manajemen kegiatan masyarakat, serta etika komunikasi lintas budaya agar siap menghadapi tantangan di lapangan,” jelasnya.
Tahun ini, sebanyak lebih dari 460 santri diterjunkan ke 66 titik lokasi pengabdian yang tersebar di enam kota/kabupaten di Jawa Timur, yakni Pasuruan, Malang, Probolinggo, Lumajang, Mojokerto, dan Sidoarjo.
Mengusung tema “Santri Berdikari, Masyarakat Mandiri”, Program Pengabdian Santri 2025 menjadi bukti nyata komitmen pesantren dalam mendukung pembangunan dari tingkat akar rumput melalui kontribusi santri yang berdedikasi.
Acara ditutup dengan pemberian sertifikat kepada peserta dan penandatanganan pakta integritas sebagai wujud komitmen santri dalam menjalankan amanah pengabdian. Suasana haru terasa saat seluruh hadirin bersama-sama menundukkan kepala dalam doa penutup yang dipimpin oleh para kiai pesantren.***