Berita  

Sinergikan Dengan Lingkungan, Mahasiswa KKN 63 UINSA Giat Tanam Mangrove

banner 120x600

Penulis : Syaifuddin Z |

Pasuruan, pelitaprabu.com |

Salah satu giat Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bersentuhan langsung dengan kelestarian alam dan lingkungan khususnya eco laut adalah penanaman bibit mangrov. Hal ini dilakukan oleh mahasiwa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya (9/7/24), berlokasi di pesisir pantai utara Desa Jarangan, Rejoso Kabupaten Pasuruan. Titik lokasi berada sekitar 3 Km utara Desa Jarangan.

Sekitar 25 mahasiwa yang tergabung dalam *Kelompok Kerja 63* ini terjun langsung ke bibir pantai untuk menanam mangrove mulai pukul 07.00 sampai 10.00 WIB pagi bersama Kelompok Tani Hutan (KTH), Turut serta dalam kegiatan sejumlah perangkat desa setempat dan utusan dari Dinas Kehutanan (Dikeh) Kabupaten Pasuruan. Setelah titik lokasi disetujui, gerakan mangrovisasi ini dilaksanakan dengan penuh semangat yang sebelumnya dapat pengarahan dari Dinas Kehutanan Pasuruan.

   

Kepala Desa Jarangan Mukminin menyambut baik dan bahkan sangat mendukung kegiatan KKN mahasiswa UINSA ini karena langsung bersentuhan dengan alam lingkungan. Karena hal ini termasuk gerakan budaya cinta alam, menjaga hutan dari kerusakan laut.

“Saya senang karena telah tumbuh kesadaran dari mahasiwa terhadap upaya penyelamatan alam lingkungan. Ya yang begini ini kerja riel dalam membangun sinergi dengan lingkungan, kepekaan dan kepedulian mereka patut diapresiasi, ” tambah Mukminin Kades Jarangan yg sudah dua periode menjabat ini.

.  

Sementara Ketua Koordinator Desa KKN 63 M. Fahmi Smith menjelaskan, penanaman mangrove bukan sekedar action tapi hal ini riel dilakukan dalam rangka untuk keselamatan alam dari kepunahan akibat abrasi. Dalam program ini peserta KKN menanam sekitar 750 bibit mangrove. Ini juga bagian dari kolaborasi dengan kawan-kawan UB yang juga mengadakan pengabdian.

“Sebelumnya kami sudah mohon petunjuk kepada Bapak Kades dan perangkat, lalu mengajukan bibit ke DLH dan kantor Kementrian Kehutanan Kabupaten Pasuruan dan alhamdulillah disambut baik, maka kamipun langsung masukkan ke salah satu program kerja KKN” tutur Fahmi Smith mahasiwa semester 7 Prodi ILKOM UINSA ini.

Menurut Smith, bibit Mangrove jika ditanam dan langsung tumbuh akan mampu melindungi kerusakan alam, khususnya abrasi dari besarnya deburan ombak.

“Peduli alam tidak harus mendaki gunung atau ke puncak, namun di manapun kita berada dan kita peduli dengan penyelamatan alam ya kita lakukan sebisa mungkin” tegas Fahmi Smith yang didampingi Naufal, Irna dan rekan lainnya.

Menurutnya, program penanaman Mangrove hanya bagian dari program penguatan Lingkungan dalam kegiatan KKN ini, diantara 4 konsentrasi program utama KKN UINSA yakni DRPPA (Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak) bina UMKM, Penanganan Kemiskinan Ekstrem dan Lingkungan Hidup

Gerakan mangrovisasi juga bagian dari program pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya di kawasan pantai dan hutan.

“Ini hanya sebagai salah satu ikhtiar kami untuk berpartisipasi dalam pembangunan di sektor hutan dan laut, dan setelah kami kaji dengan pihak terkait rasanya pas diadakan gerakan ini” tambah Syaifuddin Z, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) desa Jarangan ini.

 

Editor: Tias Satrio Adhitama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *