Indeks
Berita  

Yosef : ” Isu Nasdem – Umat Katolik Dukung Paslon 3 wajar saja”

Penulis | Jesman Sianturi

Sintang | pelitaprabu.com

Yosef Ridwan Tabrani S.H, M.H, praktisi hukum dan pengamat politik daerah, Menyikapi isu yang berkembang jelang Pilkada serentak 27 November 2024 di Kalimantan Barat menurutnya masih wajar.

Isu di daerah kabupaten/kota yang ikuti Pilkada masih wajar – wajar saja termasuk Pilgub.

Yang terpenting itu tidak ada keributan ditengah masyarakat, soal beda pilihan itu dan politk praktis kelompok sudah biasa, rakyat indonesia termasuk Kalbar sudah cerdas menentukan pilihan.

Jadi Saya menyikapi Pilkada 2024 ini di Kalbar pasti aman damai, jelasnya kepada media ini di kantor LBH Swadaya Jl Parit Haji Muksin II Kubu Raya Pontianak 24/11/2024.

Menurut Yosef, soal isu agama untuk Pilkada Sintang memang agaknya kental, namun hal itu masih wajar.

Misalnya, ada yang isukan bahwa paslon dari agama Katolik berpeluang menang.

Hal ini diisukan sehubungan paslon bupati nomor urut 3 (Bala – Ronny) beragama Katolik – Protestant

Ada pula yang membumbui isu itu 57 tahun Kab Sintang belum pernah dipimpin umat Katolik.

Bumbu lainnya adalah, Bupati Sintang Jarot Winarno muslim 10 tahun dan sekarang Ketua DPRD Sintang 2024 – 2029 sudah orang muslim.

Maka macam – macam isu itu benar adanya namun lagi – lagi masyarakat sudah cerdas, sambungnya

Ditanya mengenai peluang Bala – Ronny dari sisi partai pengusung, Nasdem misalnya, Yosef menyebut justru menguatkan sinyal Bala – Ronny menangi Pilkada Sintang

Apa alasannya ?? karena Ketua DPRD Sintang kader Nasdem sementara Cawabup Ronny juga kader Nasdem pastilah saling mendukung.

Kemudian Bupati Jarot Winarno adalah orang Nasdem maka dapat dibaca dengan cepat bahwa kepemimpinan di Sintang 2025 – 2030, Nasdem punya 2 posisi strategis (Ketua DPRD dan Wabup)

Lalu bagaimana membaca hubungan kedua kekuatan ini ( Katolik – Nasdem) memenangkan Bala – Ronny ??

Singkat dijelaskan Yosef bahwa, baik Nasdem dan Katolik di Pilkada Sintang boleh disebut saling membutuhkan.

Nasdem ingin posisi ada di pemerintahan dan legislatif sedangkan Katolik ingin pernah jadi pemimpin.

Lantas seperti apa peluang paslon 1 dan 2 meraih menang Pilkada Sintang.

Menurut Yosef, Paslon 1 karena Cabupnya bukan orang partai, lagi isunya fokus ke akidah islam maka sulit mengambil hati rakyat Sintang.

Paslon 2 meski Cabupnya politisi senior Hanura dan Cawabupnya mantan Ketua KPU dan ASN eselon III, hingga 3 hari jelang Pilkada belum terbaca jelas punya basis atau lumbung suara.

Saya tidak mendapat informasi dan isu apa yang dimainkan paslon 2 mengambil hati rakyat Sintang.

Beda dengan paslon 3 (Bala – Ronny) target partai Nasdem saja jelas, demikian pula umat Katolik Sintang.

Maka kalau saya menyikapi Pilkada Sintang, Paslon 3 lebih berpeluang menang dibanding paslon 1 dan 2, soal persentase Saya tak berani sebut, ujar Yosef.

Exit mobile version