Penulis : Suriyadi|
Kapuas, pelitaprabu.com |
Anggota DPRD Kapuas dari Dapil III, Didi Hartoyo, S.Hut, menyampaikan kritik tajam terhadap penanganan banjir yang dinilai hanya bersifat jangka pendek dan tidak menyentuh akar permasalahan. Ia mengapresiasi bantuan sembako pasca-banjir, namun menekankan bahwa hal tersebut bukan solusi permanen.
Selama ini kami mewakili masyarakat Dapil III mengapresiasi bantuan sembako. Tapi itu tidak menyelesaikan masalah. Pemerintah daerah harus berpikir lebih jauh agar banjir tidak terus terulang,tegas Didi Hartoyo, pada wartawan usai rapat Paripurna di DPRD Kapuas, Kamis (17/04/2025)
Politisi PDI-P ini menekankan pentingnya program-program konkret seperti penghijauan, reboisasi, hingga pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan besar swasta (PBS) untuk penanaman pohon sebagai bagian dari rehabilitasi lingkungan.
Kalau hanya bagi bantuan, itu sifatnya hanya sesaat. Kami ingin program nyata dan berkelanjutan agar banjir bisa dicegah. Pemerintah harus serius menyusun kebijakan jangka panjang lanjutnya.
Lebih lanjut, Didi meminta agar masalah banjir ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) bupati serta menjadi prioritas dalam penggunaan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBHDR). Ia menyoroti ketimpangan pembangunan yang selama ini terpusat di wilayah kota, sementara daerah penghasil masih belum menikmati hasilnya secara maksimal.
Selama ini taman-taman dibangun hanya di kota. Daerah kami yang jadi penghasil belum diperhatikan. Kami ingin keadilan anggaran, pembangunan, dan perlindungan lingkungan, tandasnya.
Menurutnya, kondisi banjir semakin memburuk.
“Dulu banjir bisa 10 sampai 20 tahun sekali. Sekarang hampir tiap bulan terjadi. Ini bukan fenomena biasa, ini alarm keras bahwa ada yang salah dalam tata kelola lingkungan dan pembangunan,”
Didi Hartoyo mendesak pemerintah daerah untuk berhenti menutup mata dan mulai bertindak dengan kebijakan yang berani dan berpihak pada masyarakat terdampak.***