Penulis : Kusjiato |
Banjarnegara, pelitaprabu.com|
Masyarakat meminta kepada Kapolri dan Dir. Tipiter Mabes Polri untuk segera menindak tegas usaha pengoplosan gas subsidi yang berada di wilayah dekat Kali Benda, Punggelan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
“Usaha yang sangat merugikan masyarakat, bangsa, dan negara ini sudah berjalan cukup lama tanpa tersentuh hukum. Uang yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat miskin penerima subsidi kini berubah dinikmati oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk kekayaan pribadi,” ujar salah satu warga yang tidak ingin namanya disebut (29/11/2025).
Info yang diterima awak media, yang menyatakan bahwa di dekat Kali Benda, Punggelan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah banyak terdapat lalu-lalang mobil yang membawa gas LPG hasil oplosan. Kemudian gas dijual dengan harga yang cukup murah di bawah harga het resmi Pertamina di harga Rp 140.000 per tabung. Sedangkan harga het Pertamina, di harga Rp 177.000 per tabung.
Menurut informasi, diduga usaha tersebut dimiliki oleh seorang yang bernama GIBRAN.
“Maka dari itu kami atas nama warga memohon kepada Kapolri, Gubernur Jawa Tengah, instansi terkait di wilayah Kabupaten Banjarnegara dan Pihak Pertamina Jawa Tengah untuk segera mengambil tindakan yang tegas sehingga kerugian negara terkait Subsidi untuk masyarakat miskin tidak semakin besar,” tambah perwakilan warga.
Menurut informasi dari salah satu sopir yang tidak mau disebutkan namanya bahwa hasil produksi 12 kg dan 50 kg didistribusikan di wilayah Banjarnegara, tepatnya di pangkalan seseorang yang berinisial Nur Kecamatan Bawang serta ke Widi, PT. Kanaka.
Usaha tersebut beraktifitas pada malam hari pukul 08.00 sampai pagi hari. Banyaknya mobil L 300, Cerry yang berlalu lalang di wilayah Punggelan, Kabupaten Banjar negara bermuatan gas LPG dari 3 kg, 12 kg, sampai 50 kg. Keuntungan yang di hasilkan dari usaha tersebut sangat fantastik.***
