Indeks
Berita  

Kota Mojokerto Usung Mpu Nala dalam Light Culture Parade APEKSI 2025 Surabaya

Penulis: Qurrota A’yun Fadhilatul Azza

Mojokerto, pelitaprabu.com

 

Pemerintah Kota Mojokerto turut meriahkan Light Culture Parade APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) 2025 yang digelar di Surabaya, dengan menampilkan sendratasik bertema Mpu Nala, tokoh maritim legendaris Kerajaan Majapahit. Pertunjukan ini menyuguhkan perpaduan seni tari, drama, dan musik yang mengangkat kejayaan kekuatan laut Nusantara di masa silam.

Sendratasik ini menggambarkan sosok Laksamana Mpu Nala, panglima armada laut Majapahit yang dikenal sebagai arsitek kekuatan maritim Indonesia. Di bawah komandonya, Laskar Wang Jaladri – pasukan panah laut Majapahit – menjaga jalur rempah dari ancaman bajak laut. Pertunjukan ini semakin semarak dengan kehadiran replika kapal Majapahit yang megah, melengkapi narasi sejarah yang dikemas secara atraktif.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyampaikan bahwa partisipasi Kota Mojokerto dalam pawai budaya ini bukan sekadar hiburan, tetapi sarana edukasi bagi generasi muda mengenai warisan sejarah bangsa.

“Melalui pawai budaya ini, kami ingin menghidupkan kembali semangat kejayaan Nusantara. Tidak hanya Mahapatih Gajah Mada dengan sumpah Palapanya, tetapi juga ada Mpu Nala yang patut kita teladani kepemimpinan, strategi, dan keberaniannya,” Ujar Ning Ita, Sabtu (10/5/2025).

Sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Mpu Nala, Kota Mojokerto juga menamai salah satu jalan protokol sebagai Jalan Empu Nala. Di pintu masuk jalan ini bahkan berdiri tugu kapal Majapahit sebagai simbol kejayaan maritim yang menjadi identitas dan kebanggaan daerah.

Light Culture Parade APEKSI 2025 diikuti oleh berbagai kota dari seluruh Indonesia yang menampilkan kekayaan budaya daerah masing-masing. Pawai berlangsung meriah di sepanjang Jalan Tunjungan hingga Balai Pemuda Surabaya, menampilkan busana adat, seni pertunjukan, dan ikon sejarah yang membanggakan.

Partisipasi Kota Mojokerto dalam ajang ini menjadi wujud nyata pelestarian budaya sekaligus penguatan identitas sejarah daerah, yang diharapkan dapat menginspirasi semangat kebangsaan dan cinta tanah air di tengah masyarakat modern.***

Exit mobile version