Indeks
Berita  

OPINI: Hari Bumi Sedunia, Momentum Refleksi dan Aksi Nyata untuk Bumi yang Lebih Baik

Penulis : Mimik Idayana |

Sidoarjo, pelitaprabu.com |

Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi Sedunia. Bukan sekadar seremoni tahunan, Hari Bumi adalah panggilan moral bagi seluruh umat manusia untuk kembali merenungi hubungan kita dengan lingkungan. Di tengah krisis iklim, polusi, dan kerusakan alam yang kian nyata, Hari Bumi harus menjadi momentum refleksi sekaligus pemicu aksi nyata demi masa depan planet ini.

Bumi bukanlah warisan dari nenek moyang, melainkan titipan bagi generasi mendatang. Sayangnya, laju pembangunan dan modernisasi sering kali mengorbankan keseimbangan ekosistem. Hutan digunduli, sungai tercemar, dan udara kian sesak oleh emisi karbon. Semua ini tak lepas dari ulah manusia yang kerap abai terhadap kelestarian lingkungan.

Ironisnya, kita baru tersadar saat bencana datang menghantam. Banjir, kekeringan, suhu ekstrem, dan penyakit akibat lingkungan yang rusak menjadi alarm keras bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja. Namun, kita tidak boleh terus-menerus menyalahkan keadaan. Perubahan besar harus dimulai dari kesadaran kolektif, dari rumah tangga hingga kebijakan negara.

Momentum Hari Bumi Sedunia seharusnya tidak hanya dirayakan dengan menanam pohon secara simbolis atau kampanye sesaat. Yang lebih penting adalah membentuk pola hidup berkelanjutan: mengurangi sampah plastik, menggunakan energi terbarukan, melestarikan sumber daya alam, hingga mendorong pemerintah dan korporasi untuk bertindak lebih hijau.

Kita masih punya waktu untuk menyelamatkan bumi, namun waktunya tidak banyak. Hari Bumi Sedunia ini adalah pengingat bahwa bumi hanya satu, dan kita tidak punya tempat lain untuk berpulang. Mari bergerak, mulai dari langkah kecil, untuk bumi yang lebih lestari dan manusia yang lebih peduli.***

Penulis saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur.

Exit mobile version