Penulis : Benny Leonard |
Nusa Tenggara Timur, pelitaprabu.com |
Pembangunan SMA Unggul Garuda, salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, secara resmi dimulai di So’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Tonggak sejarah ini ditandai dengan penyerahan sertipikat lahan seluas 20 hektar dari Pemerintah Kabupaten TTS kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Selasa (01/07/2025).
Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Christie, yang menerima langsung sertipikat tersebut, menegaskan bahwa So’e dipilih langsung oleh Presiden sebagai lokasi pertama. Menurutnya, sekolah ini bertujuan menjadi penyeimbang akses pendidikan berkualitas, inkubator pemimpin bangsa berwawasan global dengan kepekaan lokal, serta pusat prestasi akademik yang mewajibkan siswanya melakukan pengabdian masyarakat.
“Visi Bapak Presiden adalah membangun SDM Indonesia dengan memberikan akses bagi putra-putri terbaik di seluruh pelosok,” ujar Wamen Stella. “Sekolah Garuda ini adalah visi, strategi, dan buah pemikiran dari hati Bapak Presiden untuk Indonesia.”
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, bersama Bupati TTS, Eduard Markus Lioe dan Wakil Bupati TTS, Army Konay, menyambut antusias proyek strategis ini. Proyek ini merupakan komitmen penuh pemerintah daerah untuk kelancaran pembangunan, termasuk permintaan khusus Gubernur agar melibatkan masyarakat lokal dalam setiap prosesnya.
“Kami akan mendukung sepenuhnya,” tegas Gubernur Melki. “Tolong dijaga proses ke depan agar jangan sampai ada gangguan lagi dan libatkan masyarakat lokal.”
Dukungan juga datang dari berbagai pihak. Plt. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan, Syska Hutagalung, mengungkapkan bahwa selain SMA Garuda, TTS juga menerima program revitalisasi 52 sekolah senilai Rp 49 miliar. Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah, menjanjikan dukungan penuh dari sisi anggaran.
Di tengah optimisme ini, Bupati TTS menitipkan harapan agar pemerintah pusat juga memperhatikan pendirian perguruan tinggi negeri di TTS, penyediaan beasiswa, serta penguatan infrastruktur digital untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia di kabupaten dengan populasi terbesar di NTT tersebut.***