Indeks
Berita  

Warga Desa Curug Bangun Jalan Rusak Secara Swadaya, Didukung Relawan Pelita Prabu, GRIB JAYA, dan GAIB 212

Oplus_131072

Penulis : Sahroni

Pandeglang, pelitaprabu.com

 

Banten-Selasa 20 Mei 2025

Puluhan warga Desa Curug, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, bergotong royong membangun jalan lintas kabupaten secara swadaya. Jalan tersebut menghubungkan Desa Curug dengan Desa Sorongan dan sebelumnya telah mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun tanpa tersentuh perbaikan dari pemerintah.

Pembangunan jalan sepanjang kurang lebih 80 meter ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan inisiatif masyarakat atas kondisi infrastruktur yang menghambat mobilitas, terutama saat musim hujan. Aksi swadaya ini mendapat dukungan penuh dari relawan Pelita Prabu, organisasi GRIB JAYA Banten Selatan, serta Gabungan Anak Indonesia Bersatu (GAIB 212) yang turut memberikan bantuan moril, material, dan pengawalan proses pembangunan agar berjalan lancar dan tepat sasaran.

Kepala Desa Curug, sudirman, mengatakan bahwa langkah ini diambil karena kondisi jalan sudah tidak memungkinkan untuk dilalui, baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Ini murni dari swadaya masyarakat dan para dermawan yang peduli. Jalan ini sangat penting bagi mobilitas warga, tapi kondisinya sangat buruk. Akhirnya kami putuskan untuk tidak menunggu lagi,” ujar sudirman.

Warga desa bersama kepala desa bergotong royong, bahu-membahu mengumpulkan dana dari kantong sendiri serta bantuan dari para donatur. Salah satu tokoh masyarakat, Hn, menyebut bahwa masyarakat tidak bisa terus-menerus berharap pada pemerintah.

“Jalan ini seperti dilupakan. Karena itu, kami kumpulkan dana sendiri dan ada juga yang ikhlas menyumbangkan sebagian hartanya,” jelasnya.

Kondisi jalan yang rusak parah selama bertahun-tahun membuat warga sering kesulitan melintas, terutama saat musim hujan. Mobilitas ekonomi dan sosial warga pun sangat terganggu. Dengan keterlibatan aktif relawan Pelita Prabu, GRIB JAYA, dan GAIB 212, semangat gotong royong kembali tumbuh dan menjadi simbol persatuan masyarakat desa dalam menghadapi tantangan.

Inisiatif warga Desa Curug ini menunjukkan bahwa kekuatan gotong royong masih hidup di tengah masyarakat. Di sisi lain, langkah ini menjadi kritik halus terhadap lambatnya respon pemerintah dalam menangani kebutuhan dasar infrastruktur di daerah terpencil.***

Exit mobile version