Indeks
Berita  

Wadir RS Ade M. Djoen Sintang Mundur, Dikaitkan Klarifikasi Kejati Kalbar

Penulis: Jesman Sianturi, S.H. (Pimred pelitaprabu.com)

Sintang, Kalbar | pelitaprabu.com

Wakil Direktur (Wadir) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rujukan Ade M. Djoen Sintang, drg. Ridwan Pane, resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (29/9/2025).

Kabar mundurnya Ridwan Pane sehari kemudian, Selasa (30/9), cepat menyebar dan menjadi perbincangan di media sosial, termasuk yang diterima redaksi pelitaprabu.com melalui sejumlah grup WhatsApp.

Pihak RS Ade M. Djoen membenarkan informasi tersebut. “Surat pengunduran diri diantar langsung oleh beliau kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang,” ujar salah satu sumber internal.

Sumber lain menyebut, Bupati Sintang Gregorius. H. Bala. Rabu (1/10/2025) akan mengesahkan pengunduran diri drg Ridwan Pane itu.

Hanya saja, penegasan informasi ini tak sempat didapat media ini dari Sekda Sintang.

Dikaitkan Klarifikasi Kejati Kalbar

Informasi yang dihimpun pelitaprabu.com menyebutkan, pengunduran diri Ridwan Pane tak lepas dari pemanggilan dirinya dan sejumlah pejabat RSUD Ade M. Djoen oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar pertengahan September 2025 lalu.

Pemanggilan itu terkait laporan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mengenai pengelolaan anggaran Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Ade M. Djoen Sintang tahun 2023–2024.

Meski status pemanggilan masih sebatas klarifikasi, keputusan Ridwan mundur disebut sebagai bentuk penghargaan terhadap laporan masyarakat.

Saat dikonfirmasi, Ridwan Pane hanya memberi jawaban singkat:

“Saya merasa sudah berusaha bekerja dengan baik. Mungkin LSM pelapor melihat saya kurang baik, maka saya rela mundur,” ujarnya.

Jejak Karier

Ridwan Pane sebelumnya sempat menjabat Direktur RS Ade M. Djoen Sintang pada 2023 saat jabatan tersebut masih setara eselon III.

Setelah status RS naik kelas pada 2024, jabatan Direktur menjadi eselon II.

Karena Direktur definitif belum dilantik, Ridwan kemudian dilantik sebagai Wakil Direktur.

Reaksi Publik dan Isu Suksesi

Di media sosial, pengunduran diri ini ramai dikaitkan dengan dinamika jabatan Direktur RSUD Sintang.

Sejumlah warganet menduga klarifikasi Kejati Kalbar atas laporan LSM hanyalah bagian dari perebutan kursi eselon II.

Nama-nama dokter yang disebut bersih dari tata kelola BLUD yang dilaporkan LSM, dan berpeluang besar menduduki posisi Direktur definitif antara lain dr. Heryshinto Linoh, dr. Rosa, dan dr. Kasino.

Seorang sumber internal memprediksi salah satu dari tiga nama itu akan resmi ditunjuk sebagai Direktur RSUD Ade M. Djoen pada 2025 ini.

Exit mobile version